Meskipun sterol tanaman telah lama dipuji oleh para sarjana dan ahli di seluruh dunia sebagai "kunci kehidupan", mereka telah mulai belajar. Namun, nutrisi yang begitu penting bagi manusia ini tidak dapat disintesis oleh tubuh itu sendiri, dan satu-satunya cara untuk mendapatkannya adalah melalui diet.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dalam diet penduduk Cina, total asupan harian sterol tanaman adalah sekitar 322 mg, yang tidak dapat mencapai efek menurunkan kolesterol. Menanggapi situasi ini, para ahli merekomendasikan untuk meningkatkan asupan sterol tanaman melalui berbagai saluran diet.
Banyak makanan nabati mengandung sterol tanaman, di mana sereal adalah yang paling umum. Secara umum, biji-bijian seperti beras ungu, gandum, soba, millet, jagung, dll memiliki kandungan yang relatif tinggiPitosterol. Rata-rata, setiap 100 gram biji-bijian mengandung lebih dari 60 mg fitosterol.
Kandungan fitosterol kacang-kacangan lebih tinggi daripada sereal. Dalam setiap 100 gram kedelai, kandungan sterol tanaman melebihi 100 mg. Tahu adalah produk asam yang paling umum, mengandung sekitar 30 mg sterol tanaman per 100 gram.
Sayuran dan buah-buahan juga dapat menyediakan sterol tanaman. Di antara sayuran, kembang kol, brokoli, dan oatmeal memiliki kandungan fitosterol yang relatif tinggi, sementara gulai lilin, terong, paprika, dll memiliki kandungan fitosterol yang relatif rendah. Di antara buah-buahan, jeruk, jeruk keprok, hawthorn, dll memiliki kandungan fitosterol yang relatif tinggi, dan semangka dan cantaloupe memiliki kandungan fitosterol yang relatif rendah.
Minyak sayur adalah makanan dengan kandungan fitosterol tertinggi. Ambil minyak nabati umum (kandungan fitosterol per 100 gram) sebagai contoh: minyak jagung olahan adalah sekitar 768 mg; minyak wijen adalah sekitar 700 mg; minyak kedelai olahan adalah sekitar 419 mg; minyak kacang adalah sekitar 250 mg. Dapat dikatakan bahwa minyak sayur adalah sumber penting sterol tanaman dalam makanan. Namun, Masyarakat Gizi Cina merekomendasikan bahwa asupan harian minyak nabati adalah 25 gram. Saat ini, asupan telah melebihi jumlah ini di daerah perkotaan dan pedesaan, dan bahkan lebih serius di kota-kota besar. Asupan minyak nabati yang berlebihan akan menyebabkan kelebihan kalori dan meningkatkan kejadian penyakit kronis seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, tidak disarankan untuk secara membabi buta meningkatkan asupan minyak nabati untuk mendapatkan lebih banyak fitosterol. Oleh karena itu, kita harus menyesuaikan jenis minyak nabati dengan tepat, dan memilih minyak nabati dengan fitosterol tinggi sebagai minyak goreng, sehingga kita dapat mengambil lebih banyak fitosterol tanpa mengubah kalori.





